Tuesday, February 12, 2013

Jembatan Penyeberangan yang benar-benar 'GREEN'

Jembatan penyeberangan ini terletak di Jalan Arteri Pondok Indah, tepatnya di depan Gandaria City. 

Jembatan Penyeberangan di dekat Gandaria City, Jakarta Selatan
Tujuannya mungkin baik, membuat planter gantung di samping kiri kanan jembatan penyeberangan, dan menanam tanaman jenis perambat (climbers).  Tetapi yang terjadi adalah jembatan ini menjadi benar-benar 'Green', tanaman merambat tanpa kendali (tak dirawat, maksudnya).  Kalau sudah begini, siapa yang berani melintasi jembatan itu? 
Mungkin yang terpikir adalah lebih baik menyeberangi jalan di bawah tanpa harus bersusah payah menaiki tangga dan melintasi jembatan yang dirambati tanaman secara liar.
 

Friday, February 8, 2013

Saya Harus Lewat Mana?

Kali ini, saya menulis tentang jembatan penyebarangan yang baru selesai dibangun di Jalan Panjang, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, tepatnya di depan SMU Negeri 65.

Jembatan penyeberan ini baru dibangun kurang lebih 3 bulan lalu.  Dan memang jembatan ini sangat dibutuhkan terutama oleh para siswa SMU dan warga di daerah itu.  Selama ini, sebelum ada jembatan penyebarangan, sulit sekali menyeberang di situ.  Lalu lintas di Jalan Panjang pada jam-jam orang berangkat kantor atau sekolah sangatlah padat, apalagi harus menyeberangi jalur busway.  Belum lagi arus kendaraan roda dua (motor) yang tidak mau mengalah.  Beruntunglah akhirnya Pemda setempat membangun jembatan penyeberangan tersebut.

Tetapi tunggu dulu... Coba amati foto berikut :

Bayangkan anda baru saja turun dari jembatan penyeberangan tersebut dan hendak menyetop angkutan umum di halte (tempat saya memfoto jembatan penyeberangan itu)....

Ternyata saya harus turun ke badan jalan dulu baru bisa berada di halte, karena pedestrian ke arah halte dihalangi oleh pagar yang dibuat bersamaan dengan pembuatan jembatan penyeberangan tersebut.  Bukaan pagar hanya selebar 1.5 meter tepat di depan halte.  Hehehehe... aneh ya?  Jadi..., saya harus ngomong apa ya?

Pada saat merencanakan jembatan penyeberangan tersebut, apakah tidak dipikirkan akses ke/dari arah halte yang berada di sampingnya?  Kenapa saluran yang ada di bawah jembatan tersebut tidak dibuat saluran tertutup saja dan di atasnya bisa dijadikan pedestrian yang memberikan akses antara jembatan penyeberangan dan halte? 

Kalau jembatan penyeberangan dibuat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penyeberang jalan, kenapa tidak memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pejalan kaki untuk mengakses jembatan penyeberangan dari/ke halte tersebut, supaya tidak harus turun ke badan jalan dan tidak beresiko terkena srempetan kenadaraan bermotor?  Tanya ke mana dan ke siapa ya...?




Monday, February 4, 2013

Pondok Indah yang Tidak Lagi Indah... Kenapa?

Perumahan Pondok Indah di Jakarta Selatan adalah perintis perumahan elite di Jakarta Selatan.  Namanya juga perumahan elit, suasana dan bangunan-bangunan di perumahan ini benar-benar mewah.
 
Awal saya tinggal di Jakarta tahun 90-an, saya sangat terkesan sekali dengan suasana dan bangunan rumah-rumah mewah di perumahan ini, dengan street landscape-nya yang didominasi oleh Palem Raja (Roystonea regia) di kiri-kanan jalan.  Pada waktu itu, palem Raja memang masih menjadi tanaman yang nge-trend dan mahal.  Saya ingat waktu  tahun 1992, saya pernah menanam palem Raja di sekeliling Mulia Centre, Jl. Rasuna Said, dengan ukuran minimal 6 meter batang.  Harganya waktu itu juga sudah jutaan rupiah.
 
Namun seiring dengan perjalanan waktu, kurang lebih 20 tahun kemudian, apalagi setelah jalan Metro Pondok Indah diputuskan sebagai salah satu jalur Busway, keindahan perumahan elit ini makin berkurang.  Selain karena kepadatan lalu lintas yang semakin meningkat (tiap hari terjadi kemacetan), jalan Metero Pondok Indah ini semakin tidak nyaman dengan berubah fungsinya beberapa hunian menjadi bangunan komersial.

Yang menjadi sorotan saya saat ini adalah jalur hijau yang kurang (bahkan mungkin tidak sama sekali) dirawat oleh Developer terkait.  Saya tidak tahu dengan pasti apakah ini disebabkan karena jl. Metro Pondok Indah ini sudah diserahkan kepemilikannya kepada Pemda setempat (mengingat jalan ini sudah menjadi jalan umum), ataukah masih dalam pengelolaan Developer terkait.

Trotoar di depan Plaza pondok Indah 1
Coba saja perhatikan foto-foto di sini, nampak sekali bahwa area trotoar dan median jalan tidak terawat dengan baik.  Banyak sekali tanaman liar yang tumbuh tidak beraturan, seperti rumput liar, alang-alang, bahkan beberapa pohon liar yang tumbuh karena penyebaran bijinya secara alami.  Yang jelas, sejak saya bekerja di daerah Gadog, Ciawi, dan setiap hari saya harus melalui jalan ini, saya selalu merasa risih melihat kondisi seperti ini di perumahan elit Pondok Indah.

Saya pernah bekerja di Jaya Real Property di Bintaro, yang salah satu pemilik sahamnya adalah Bpk. Ciputra, yang saya yakin juga adalah salah satu pemilik saham di Developer Perumahan Pondok Indah (PT Metropolitan Develompment, tbk.) juga.  Seingat saya beliau tidak pernah mau, bahkan cenderung geram, apabila melihat salah satu perumahan yang dikelolanya berantakan, tidak terawat.  Biasanya, walaupun jalan utama di perumahan miliknya sudah diserahkan ke Pemda, pengelolaan dan perawatan lingkungan tetap dilakukan oleh pihak Developer, meskipun sudah seharusnya menjadi tanggung jawab Pemda yang menerimanya.

Tetapi di forum ini saya tidak membahas persoalan itu. Saya hanya berharap, siapapun dan pihak manapun janganlah tinggal diam melihat wajah perkotaan kita menjadi semakin kumuh dengan tidak terkelolanya dengan baik sarana dan prasarana lingkungan kita.  Sebagai seorang arsitek lanskap, saya hanya bisa berharap masalah-masalah seperti ini bisa tertangani dengan baik, mungkin dengan melibatkan pemilik hunian atau tempat usaha yang berada di sepanjang jalan itu.
 
Mudah-mudahan ada yang membaca dan merespon apa yang saya tulis.

***

Jakarta, 9 Februari 2013.  Alhamdulillah, ternyata sudah ada respon positif terhadap apa yang saya tulis di atas.  Sejak 2 hari yang lalu saya sudah melihat di median Jalan Raya Metro Pondo Indah rumput-rumput dan tanaman liar sudah mulai dipangkas.  Bahkan alang-alang yang ada di depan Plaza Pondok Indah 1 juga sudah mulai bersih.  Terima kasih pada Developer atau pihak manapun yang sudah berkenan merespon tulisan saya.  Mudah-mudahan tidak berapa lama lagi kita melihat Pondok Indah yang indah lagi.

Namun yang menjadi catatan saya adalah bahwa pemeliharaan atau perawatan lingkungan terutama soft landscape, sudah seharusnya menjadi program yang terus berkelanjutan dan terjadwalkan dengan baik.  Tidak hanya sebagai sebuah tindakan yang bersifat responsif.
 














Pengantar

Salam Indonesia hijau,

Blog ini sudah cukup lama tidak di-update dibandingkan dengan ke-dua blog saya yang lain.  Bukan karena apa-apa, hanya karena saya merasa belum menemukan artikel yang pantas untuk ditulis di sini.

Tujuan saya sebelumnya adalah membuat blog yang sesuai dengan profesi saya sebagai seorang Landscape Architect.  Saya ingin blog ini bisa menjadi ungkapan hati saya sebagai seorang profesional Landscape Architect terhadap perkembangan arsitektur pertamanan bagi perkotaan, khususnya di Ibukota Negara kita, DKI Jakarta.

Maka, jangan heran apabila nanti akan banyak tulisan yang bersifat kritikan terhadap kondisi perkotaan di DKI Jakarta.

Harapan saya, mudah-mudahan blog ini memiliki manfaat dan kontribusi terhadap perkembangan arsitekktur pertamanan (landscape architecture) di Indonesia.

Salam,
Satyadharma