Mari sejenak kita bicara tentang pekarangan atau halaman rumah kita, sambil membayangkan burung-burung liar datang bercengkerama, mencari makanan, bahkan berkicau menghibur kita sekeluarga di rumah. Sambil Anda membayangkan, saya akan menulis artikel tentang tanaman-tanaman pekarangan yang bisa mengundang kehadiran burung-burung liar. Bagi yang sekarang belum berkesempatan memiliki pekarangan, sok terus membayangkan serta berdoa agar kelak bisa memilikinya, he.. he.. he…
 
Mungkin suara burung di alam bebas tidak semerdu burung kicauan yang sengaja kita pelihara di rumah. Tetapi ada nuansa yang berbeda ketika kita menikmati ocehan mereka di tenggeran alami bernama cabang pepohonan. Selain mendengar kicauannya, kita bisa mengamati langsung segala polah mereka.
 
Beberapa burung yang dikenal sering berada di pekarangan untuk bercengkerama atau mencari makanan antara lain kutilang, trucukan, prenjak, burung gereja, gelatik, ciblek, burung madu, cabe jawa, dan sebagainya.
 
Kalau beruntung, sering hadir pula burung-burung yang numpang lewat seperti tengkek atau raja udang. Tentu jenis burung yang seringkali datang di pekarangan rumah tidak selalu sama, tergantung di mana kita tinggal: pedesaan, perkotaan, atau pinggiran kota. Sebab keberadaan mereka terkait dengan habitatnya pula.
 
HALAMAN RINDANG BURUNG PUN DATANG
Bayangkan jika burung-burung liar mampir ke pekarangan rumah kita.
Pekarangan yang ditumbuhi banyak tanaman tentu akan mengundang burung-burung untuk datang dan bersarang. Apalagi jika kita tahu tanaman favorit mereka, misalnya pohon cemara dan tanaman palem yang sering disambangi burung bondol haji (Lonchura maja) dan burung gereja untuk tempat mereka bersarang.
 
Burung cabe jawa atau kemade lebih menyukai pohon yang berbuah kecil dan ranum seperti buni (Antidesma bunius), kersen (Muntinga calabura) dan lobi-lobi (Falcourtia inermis). Adapun burung madu lebih menyukai madu bunga dari tanaman dadap (Erythrina crystagalii), Asoka (Ixora sp) dan pisang hias (Heliconia spp).
 
Keberadaan tanaman di halaman rumah menjadi salah satu daya tarik bagi burung-burung ini untuk menetap dan bersarang, terlebih jika suasananya nyaman dan aman dari gangguan. Itu sebabnya, bagi kicaumania yang kebetulan masih memiliki sisa lahan, entah di depan, belakang, atau samping rumah, silakan ditanami pepohonan yang menjadi kegemaran burung-burung di alam bebas.
 
Nah, di sinilah arti sesungguhnya dari sebuah konservasi alam, pada lingkungan terkecil, yang bisa dimulai dari lingkungan sekitar rumah kita sendiri. Dengan menanam pohon buah-buahan seperti jambu air, rambutan, dan mangga, maka burung-burung seperti trucukan, kutilang, pleci dan cabe-cabean akan mencari makan dan bersarang di rimbun dedaunan. Secara tidak langsung, Anda telah membuat sebuah penangkaran alam di pekarangan tersebut.
 
Konsep ini sebenarnya sudah lama dikembangkan di beberapa negara maju. Di Inggris dan AS, misalnya, banyak warga yang sengaja “melayani” burung-burung liar agar setiap pagi atau sore datang ke pekarangan mereka. Setiap keluarga umumnya menyediakan feeder, beserta pakan di dalamnya, yang diletakkan di sekitar pekarangan.
 
Bahkan masyarakat Inggris yang sangat akrab dengan burung gereja dan gelatik jawa (Padda oryzivora) sengaja membuatkan kotak sarang di pekarangan rumah mereka, menempel pada pepohonan.
 
POHON KERSEN MANIS BUAHNYA BISA MENGUNDANG BURUNG DATANG
POHON KERSEN : Manis buahnya bisa mengundang burung-burung berdatangan.
Untuk menghadirkan burung-burung pemakan serangga, seperti kipasan belang (Rhipidura javanica) dan remetuk laut (Gerygone sulphurea), pekarangan bisa ditanami tanaman bunga seperti asoka, bakung, dan kembang sepatu.
 
Kalau kita perhatikan, sebenarnya masih banyak burung yang sering terlihat di permukiman warga, baik di perkotaan maupun di pinggiran kota. Kehadiran mereka sering tidak disangka-sangka, padahal kawanan burung ini datang dengan nalurinya: ada tanaman yang menjadi kegemarannya.
Karena itu , jika kebetulan memiliki halaman kosong, silakan ditanami dengan aneka tanaman. Makin beragam tanaman, makin banyak pula jenis burung yang datang dan menetap.
 
IMG_2792 sarang prenjak5p
Sarang prenjak
 
Dari beberapa jenis tumbuhan ini pun, ada beberapa tipe tumbuhan yang penting bagi habitat burung. Misalnya pohon peneduh, yaitu pohon yang memiliki duan jarum seperti pinus atau cemara, atau pohon rindang seperti beringin, sengon, dan kapuk, yang dapat menjadi tempat beristirahat burung dari terik matahari.
 
Tumbuhan lainnya adalah dari keluarga rerumputan dan polong-polongan seperti angsana, akasia, asoka, dan dadap. Selain menyediakan perlindungan bagi burung yang bersarang dekat tanah, tanaman ini juga menyediakan biji-bijian untuk makanannya.
 
Pohon dadap, misalnya, menjadi tempat bersarang favorit untuk burung sejenis ciblek dan prenjak. Selain itu, tumbuhan yang menghasilkan nektar tentu saja bisa mengundang kehadiran burung madu dan pleci.
 
Berikut ini beberapa jenis tanaman pengundang kehadiran burung-burung di alam bebas:
  • Pohon durian : disukai burung pelatuk, burung madu kelapa, burung madu, trucukan, gelatik batu, dan srigunting.
  • Pohon nangka : disukai pleci, burung cabe-cabean, burung madu, prenjak, cipo / sirpu, dan emprit.
  • Pohon petai : disukai tekukur, kipasan, burung cabe-cabean, burung pelatuk, dan pleci.
  • Pohon rambutan : disukai prenjak, pleci, burung pijantung, kipasan, dan emprit.
  • Pohon bambu tali : disukai trucukan, srigunting, kacer, tledekan, prenjak, dan kipasan.
Itulah beberapa jenis tanaman yang mampu mengundang kehadiran burung-burung liar atau burung-burung di alam bebas. Keberadaan tanaman ini bukan hanya membuat hijau lingkungan rumah, tetapi juga membuat keragaman hayati berhabitat di pekarangan rumah kita, termasuk burung kicauan dari berbagai jenis.

Semoga bermanfaat.
Sumber: burung.org