Friday, February 8, 2013

Saya Harus Lewat Mana?

Kali ini, saya menulis tentang jembatan penyebarangan yang baru selesai dibangun di Jalan Panjang, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, tepatnya di depan SMU Negeri 65.

Jembatan penyeberan ini baru dibangun kurang lebih 3 bulan lalu.  Dan memang jembatan ini sangat dibutuhkan terutama oleh para siswa SMU dan warga di daerah itu.  Selama ini, sebelum ada jembatan penyebarangan, sulit sekali menyeberang di situ.  Lalu lintas di Jalan Panjang pada jam-jam orang berangkat kantor atau sekolah sangatlah padat, apalagi harus menyeberangi jalur busway.  Belum lagi arus kendaraan roda dua (motor) yang tidak mau mengalah.  Beruntunglah akhirnya Pemda setempat membangun jembatan penyeberangan tersebut.

Tetapi tunggu dulu... Coba amati foto berikut :

Bayangkan anda baru saja turun dari jembatan penyeberangan tersebut dan hendak menyetop angkutan umum di halte (tempat saya memfoto jembatan penyeberangan itu)....

Ternyata saya harus turun ke badan jalan dulu baru bisa berada di halte, karena pedestrian ke arah halte dihalangi oleh pagar yang dibuat bersamaan dengan pembuatan jembatan penyeberangan tersebut.  Bukaan pagar hanya selebar 1.5 meter tepat di depan halte.  Hehehehe... aneh ya?  Jadi..., saya harus ngomong apa ya?

Pada saat merencanakan jembatan penyeberangan tersebut, apakah tidak dipikirkan akses ke/dari arah halte yang berada di sampingnya?  Kenapa saluran yang ada di bawah jembatan tersebut tidak dibuat saluran tertutup saja dan di atasnya bisa dijadikan pedestrian yang memberikan akses antara jembatan penyeberangan dan halte? 

Kalau jembatan penyeberangan dibuat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penyeberang jalan, kenapa tidak memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pejalan kaki untuk mengakses jembatan penyeberangan dari/ke halte tersebut, supaya tidak harus turun ke badan jalan dan tidak beresiko terkena srempetan kenadaraan bermotor?  Tanya ke mana dan ke siapa ya...?




No comments:

Post a Comment